"Kami akan coba dalami (kejanggalan) ini. Kami akan jadwalkan (pemanggilan ASDP)," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Muhammad Haikal kepada wartawan, Senin (5/12).
PT ASDP membeli PT JN pada Februari 2022 lalu dengan nilai Rp 1,3 triliun. Dengan pembelian ini, ASDP menguasai 100 persen saham PT JN berikut 53 kapal yang mereka kelola. Sehingga setelah akuisisi ini, jumlah kapal feri ASDP menjadi 219 unit.
Haikal menuturkan, ASDP pernah menyampaikan rencana pembelian PT JN ke Komisi VI DPR. Namun saat itu, tidak dijelaskan secara detail soal pembelian tersebut.
"Saat itu ASDP secara garis besar hanya bicara tentang menambah
market share. Kita coba (panggil) dalam masa sidang ini," tegasnya.
Pembelian saham PT JN sebelumnya dikritik Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS), Marwan Batubara karena disinyalir ada permainan.
"Kalau aset BUMN dijual dibeli swasta, dibeli murah. Kalau nanti yang beli BUMN, yang jual swasta, maka dijual mahal. Itu biasa. Itu mark up. Jadi sudah ada di situ itu intinya," jelasnya.
"Harusnya ada semacam audit, ada investigasi tentang harga. Kemudian ada pengungkapan info atau transparansi prosesnya seperti apa. Jangan tiba-tiba membeli seolah-olah ini menguntungkan BUMN," kritik Marwan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: