Merespons hal tersebut, Ekonom Indef Nailul Huda mengatakan bahwa memang telah terjadi gap permintaan dan penawaran digital talent.
“Bahkan ada survei yang mengatakan ada 60 persen perusahaan Tekfin yang mengaku susah mendapatkan digital talent di bidang data programming dan data analysis,“ kata Nailul, Senin (5/12).
Oleh karena itu, kata Nailul, para digital talent malah merekrut pekerja asing untuk dua posisi yakni di bidang data programming dan data analysis.
“Makanya butuh integrasi pendidikan kita dengan kebutuhan teknologi. Ini yang sampai saat ini belum ketemu,†imbuhnya.
Menurutnya, program vokasi yang dilakukan pemerintah juga disebut bisa menyiapkan tenaga kerja digital. Harapannya, pelatihan vokasi dapat menjadi solusi meningkatkan daya saing angkatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.