Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Urusan Hidup Matinya Rakyat, Proyek IKN Tidak Layak Dibandingkan dengan Dana Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 07 Desember 2022, 18:56 WIB
Bukan Urusan Hidup Matinya Rakyat, Proyek IKN Tidak Layak Dibandingkan dengan Dana Covid-19
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo menilai anggaran IKN Rp 450 triliun tidak seberapa dibandingkan anggaran Covid-19 Rp 700 triliun. Di sisi lain, belum ada investor yang secara serius mau memberikan dananya untuk membiayai proyek pembangunan IKN tersebut.

Menurut analisa pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Jokowi tidak semestinya membandingkan nilai proyek IKN dengan anggaran Covid-19.

"Tentu aneh bila Jokowi membandingkan anggaran Proyek IKN dan Covid-19. Dua hal itu persoalan berbeda yang tak layak dibandingkan,” tegas Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/12).

Dia menambahkan, untuk membandingkan harus memenuhi syarat equal. Covid-19 berkaitan dengan hidup matinya rakyat, sementara proyek IKN tidak.  Oleh sebab itu, membandingkan anggaran proyek IKN dan Covid-19 tak seharusnya dilakukan.

Selain itu, lanjut Jamiluddin, awalnya pemerintah hanya akan mengalokasikan anggaran Rp 90 triliun dari APBN untuk Proyek IKN. Sisanya dari Rp 460 triliun akan bersumber dari investor.

Namun demikian, karena investor utama tarik diri, maka pemerintah tampaknya kesulitan untuk memenuhi anggaran yang diperlukan.

"Sementara investor yang diinformasikan sangat banyak, nyatanya belum ada yang pasti. Hal itu kiranya yang membuat Jokowi mulai ragu kemungkinan investor dapat mendanai Proyek IKN.” katanya.

"Dengan kondisi ekonomi yang sudah resesi tentu investor berpikir panjang untuk ikut terlibat dalam proyek IKN. Hal ini tampaknya akan semakin menyulitkan Jokowi untuk mendatangkan investor,” imbuhnya.

Jamiluddin mengatakan, untuk mengatasi hal itu, salah satu sumber pendanaan yang paling bisa dipaksakan tentu bersumber dari APBN. Jokowi tampaknya akan meminta anggaran Proyek IKN tidak lagi Rp 90 triliun, tapi keseluruhannya Rp 460 triliun.

"Tampaknya Jokowi membandingkan anggaran IKN dan Covid-19 dalam konteks tersebut. Dengan membandingkannya, Jokowi mungkin berharap ada rasionalisasi yang dapat diterima masyarakat dalam membangun IKN,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA