Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Isunya Sudah Kedaluarsa, Wacana Penundaan Pemilu Harus Segera Dihentikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 14 Desember 2022, 05:01 WIB
Isunya Sudah Kedaluarsa, Wacana Penundaan Pemilu Harus Segera Dihentikan
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an/RMOL
rmol news logo Mencuatnya kembali wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) usai dilontarkan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliitti dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sebaiknya segera diakhiri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian pernyataan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/12).

Menurut Ali Rif'an, isu penundaan pemilu yang dalam beberapa hari ini muncul dari segi waktu sudah tidak relevan dan kedaluarsa. Sebab, tahapan pemilu sudah dimulai dan terus berjalan.

"Secara momentum sudah lewat, meskipun ada gaenda setting resistensinya akan tinggi," demikian kata mantan Manajer Riset Poltracking Indonesia ini.

Menurut mahasiswa Doktor Politik Universitas Indonesia ini, sejauh ini tidak ada situasi yang sifatnya memaksa yang bisa menjadi argumentasi penundaan Pemilu.

Ia kemudian menyinggung soal ancaman resesi ekonomi yang terjadi di banyak negara. Kata Ali Rif'an, Indonesia adalah negara yang sudah diprediksi aman. Apalagi, tahun depan ekonomi Indonesia justru diprediksi masih di atas 4 persen.

Dalam pandangan Ali Rif'an, wacana yang terkait dengan penundaan Pemilu harus segera dihentikan. Jika tidak, maka para kandidat dan penyelenggara pemilu akan merasa terganggu.  Selain itu, wacana penundaan Pemilu akan menganggu iklim demokrasi Indonesia.

"Wacana itu harus segera dihentikan karena penyelenggara pemilu butuh kepastian dan kandidat butuh kepastian," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA