Begitu dikatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam pelatihan antikorupsi bagi Bacaleg dari PDI Perjuangan yang digelar di Gedung Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12).
Acara pendidikan antikorupsi ini digelar secara hybrid yang merupakan gabungan fisik dan virtual. Adapun sebanyak 27.802 bacaleg ikut serta dalam pembekalan tersebut.
“Mari bersama-sama berkarya kepada bangsa dan negara, kita tanamkan dalam diri kita bahwa suatu hari kita akan hidup dalam peradaban dunia yang bebas korupsi,†kata Firli.
Di dalam pembekalan itu, Firli memberikan materi hampir dua jam. Berbagai aspek antikorupsi disampaikan, dari yang bersifat prinsip hingga yang sifatnya teknis.
Pada akhir paparan materinya, Firli menyampaikan dua buah pantun yang khusus dibuatnya untuk para kader PDIP yang menjadi peserta pelatihan.
“Kejujuran dijunjung tinggi, sederhana terpatri sehari-hari. Mari turut melibatkan diri, dalam upaya nyata pemberantasan korupsi,†ucapnya.
“Sungguh harum bunga melati, wanginya meresap ke sampai ke hati. Berjalan lurus mantapkan hati, mewujudkan budaya dan peradaban antikorupsi," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menjadi moderator, mengapresiasi materi yang disampaikan oleh Firli. Materi yang disampaikan Ketua KPK, menurutnya akan menjadi perspektif yang penting bagi para bakal caleg PDIP mengenai pencegahan korupsi.
Hasto mengatakan juga, nantinya para bakal caleg akan diseleksi dan sebagian akan masuk ke Daftar Calon Sementara (DCS). Di tahapan itu, akan dilakukan lagi pelatihan di Sekolah Partai PDIP. Materinya adalah pemerintahan antikorupsi.
“Itu akan jadi materi wajib,†imbuh Hasto.
Untuk Firli, Hasto lalu menyampaikan sebuah pantun sebagai balasan untuk dua pantun dari sang Ketua KPK.
“Burung merak, burung nuri. PDI Perjuangan bergerak serentak, cegah korupsi,†ujar Hasto yang disambut tepuk tangan para peserta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: