Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadi Ketua ASEAN, Indonesia Diharap Mampu Bangun Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Jumat, 16 Desember 2022, 04:39 WIB
Jadi Ketua ASEAN, Indonesia Diharap Mampu Bangun Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
Presiden Joko Widodo terima palu estafet Keketuaan ASEAN 2023 dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen di Hotel Sokha, Phnom Penh pada Minggu, 13 November 2022/Ist
rmol news logo Hubungan baik yang dijalin oleh negara-negara ASEAN dan Uni Eropa harus terus dilanjutkan kebermanfaatannya.  Ke-ketua-an Indonesia di ASEAN 2023 dan Presidensi Swedia di Uni Eropa 2023 diharapkan dapat membangun dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kedua kawasan.

Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Riza Noer Arfani mengatakan, posisi sebagai ketua adalah momen bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ASEAN-Uni Eropa lebih dari sekadar seremonial belaka.

“Dengan menjadi Ketua ASEAN bisa menekankan hubungan yang non diplomatis, menghubungan antar industri dan antar masyarakat,” tegas Riza, pada Kamis (15/12).

Agenda Kekuatan Indonesia di ASEAN 2023 dapat didorong untuk menghubungkan antar industri juga manusianya.

"Selama ini hubungan kemitraan yang dijalin ASEAN dengan Uni Eropa, sebatas hanya hubungan diplomatik, seremonial, kalau itu menguntungkan akan dijalankan,” jelas Riza.

Masih ada beberapa hal yang mengganjal dari hubungan ASEAN-Uni Eropa. Misalnya, masalah di komunitas sawit yang mendapatkan kampanye negatif dari negara-negara Uni Eropa.

Kemudian tentang gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia di WTO atas kasus Nikel. Pemerintah Indonesia melarang ekspor bahan mentah bijih nikel untuk mengembangkan hilirisasi produk dalam negeri.

Untuk itu, Riza kembali menegaskan, dalam Ke÷ketua-an Indonesia di ASEAN perlu ditegaskan kemitraan yang akan  dilanjuti, kemitraan yang aktual, kepentingan bersama antara negara negara ini.

“Kepentingan Indonesia melarang ekspor bijih nikel untuk kepentingan kesejahteraan dalam negeri tidak dipertimbangkan. Sebagai gantinya mereka malah berperkara ke WTO,” demikian Riza.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA