Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei LSN: Ridwan Kamil Hingga Moeldoko Masuk 4 Besar Cawapres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Minggu, 18 Desember 2022, 02:26 WIB
Survei LSN: Ridwan Kamil Hingga Moeldoko Masuk 4 Besar Cawapres
Ridwan Kamil dan Moeldoko/Net
rmol news logo Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru yang dilaksanakan 16-29 November 2022 di 34 provinsi. Hasilnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyodok ke posisi empat besar calon wakil presiden (Cawapres).

Selain perkembangan tingkat elektabilitas capres, survei LSN kali ini juga mengukur tingkat keterpilihan cawapres.

Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry mengatakan, ada empat tokoh yang paling dinominasikan publik sebagai cawapres, yakni Ridwan Kamil (23,8 persen), Sandiaga Uno (18,7 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (12,4 persen) dan Moeldoko (10,5 persen).

Bakry menjelaskan, nama Erick Thohir yang dalam survei-survei sebelumnya menjadi pilihan publik bersama Ridwan Kamil dan Sandiaga, kali ini terlempar dari posisi 4 besar.

“RK jika disimulasikan berpasangan dengan capres manapun (apakah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan) meraih elektabilitas tertinggi. Sandiaga juga memiliki tingkat keterpilihan tinggi jika dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo,” kata Bakry dikutip dari Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (17/12).

Sementara itu, AHY hanya memiliki elektabilitas yang tinggi jika menjadi cawapresnya Anies. Sedangkan Moeldoko juga punya peluang keterpilihan cukup tinggi jika menjadi cawapresnya Ganjar.

Bakry mengindikasikan dengan sisa waktu 14 bulan jelang pelaksanaan Pemilu 2024 masih sangat mungkin terjadi kejutan munculnya kuda hitam, baik untuk capres maupun cawapres.

Menjelang 14 Februari 2024, Moeldoko dan RK bisa saja menyodok ke papan atas meramaikan persaingan capres. Sedangkan untuk posisi cawapres sangat terbuka munculnya nama baru yang tidak pernah mejeng di papan survei.

“Seperti pernah terjadi pada Pilpres 2009 (Boediono) dan Pilpres 2019 (Ma’ruf Amin). Bahkan Jusuf Kalla (JK) pun ketika maju sebagai cawapres pada 2004 dan 2009 juga tidak masuk hitungan dalam rilis survei berbagai lembaga riset mainstream,” pungkas Bakry. rmol news logo article

EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA