Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peneliti BRIN Yakin, Capres dari Internal Berikan Efek Ekor Jas Bagi Parpol di KIB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 19 Desember 2022, 22:31 WIB
Peneliti BRIN Yakin, Capres dari Internal Berikan Efek Ekor Jas Bagi Parpol di KIB
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)/Net
rmol news logo Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga saat ini belum memutuskan untuk mendeklarasikan calon presiden dari internal koalisi. Meskipun, sejumlah calon mumpuni di KIB bisa tawarkan kepada rakyat.

Pakar politik senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyarankan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) harus ikut serta dan mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres - Cawapres) dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, hal itu patut dilakukan untuk memperbesar peluang mandapat efek ekor jas (coattail effect) untuk meningkatkan perolehan suara partai.

"Saran saya, harus tetap dipertahankan dalam rangka untuk memaksimalkan efek ekor jas. Yang jelas tiga partai itu sudah cukup. Tidak ada alasan untuk bubar. Kalau kandidatnya tidak populer, ya berusaha untuk mempopulerkan," kata Lili di Jakarta, Senin (19/12).

Menurutnya, keikutsertaan KIB dalam bursa pencalonan menuju 2024 juga bisa mengikutsertakan pihak eksternal. Yang pasti KIB didorong untuk membawa bendera sendiri dalam kontestasi 2024.

"Tapi kalau pertimbangannya untuk efek ekor jas, mestinya mereka maju. Nah, majunya itu bisa tetap pimpinan partainya, bisa juga dari luar. Artinya bukan bergabung ke partai lain," ujarnya.

Dari internal koalisi, Lili menimbang 2 calon yang berpeluang untuk diusung KIB yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Sedangkan peluang Plt Ketum PPP Mardiono dinilai lebih kecil.

“Yang peluangnya ada itu antara Airlangga dan Zulhas. Zulhas Ketum PAN, peluangnya tinggi dibandingkan PPP,”imbuhnya.

Lili menilai Golkar sepatutnya lebih getol mempopulerkan dan mempromosikan Airlangga Hartarto untuk maju dalam Pipres 2024. Begitupun di internal KIB. Sebab hal itu berkaitan dengan target besar yang telah dipatok Golkar yang mendapat 20 persen raihan suara. Airlangga harus didorong agar Golkar mendapat efek ekor jas.

"Apalagi Golkar pasang target 20 persen. Ya kalau dia tidak maju ya susah. Apalagi ada penantang partai baru yang punya figur,” katanya.

Dikatakan, Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran jika ada lebih dari dua pasangan calon. Untuk saat ini, KIB harus fokus untuk mempopulerkan paslon yang bakal diusung. Karena dengan itu, ada peluang untuk meraup lebih banyak suara dengan memanfaatkan efek ekor jas.

"Mau tak mau harus maju. Kalau kandidat lebih dari dua kan pasti dua putaran. Baru putaran kedua mau bergabung dengan mana," tegasnya.
 
Pada putaran kedua, barulah KIB berpikir untuk menang. Lebih baik saat ini KIB fokus pada upaya untuk memperbesar popularitas dan meningkatkan elektabilitas calon yang hendak diusung.

"Karena yang diselamatkan adalah partai. Persoalan nanti, ya nanti di putaran kedua, sudah boleh hitung-hitungan menang-kalah,” demikian Lili. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA