Hal itu disampaikannya dalam acara seminar internasional Korea-ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum Peace and Prosperity the Indo-Pacific yang digagas
Kantor Berita Politik RMOL, Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
Abhiram menuturkan jika membicarkan Indo-Pacific maka dapat dilihat sebagai realitas biogeologi, yang merupakan persamaan biologis dan studi tentang kehidupan bawah laut.
“Dengan teknologi terkini, telah diciptakan sebuah region yang dinamakan Indo-Pasific. Dan area Indo-Pacific yang berbasis dari kehidupan
underwater dan ini menjadi perspektif politik tentang apa yang berada di atas permukaan air dan nation state,†ucap Abhiram dalam presentasinya.
Pihaknya menuturkan, negara-negara yang saat ini masuk dalam area Indo-Pacific, terdapat beberapa perspektif, baik dari segi perspektif ekonomi maupun perspektif politik.
“Tentang perspektif politik yang mendeskripsikan interaksi antara negara-negara, sikap, dan kepentingan negara, kekuatan politik dan juga prioritas politik dari barat ke timur, dan merefleksikan tentang persepektif geostrategis,†katanya.
Menurutnya, dengan adanya kecenderungan interaksi antara negara-negara yang berada di lingkaran Indo-Pacific maka secara tidak langsung akan mengubah sejumlah kebijakan ekonomi dan politik.
"Ada perubahan global, dan tentu saja akan memberikan
multiple region approach, dan kita akan membangun konstruksi politik, yang sekarang kita bicarakan tentang konstruksi politik yang terjadi di Indo-Pasific,†ucapnya.
Dalam perspektif geoekonomi Indo-Pacific ini, Abhiram menegaskan bahwa negara-negara yang bernaung di Indo-Pacific merupakan negara inti bagi seluruh kegiatan global, baik politik dan ekonomi.
"Dan ini juga termasuk dalam persepektif geoeconomic yang merupakan realitas, bahwa area ini merupakan kunci utama dinamika geoekonomi global yang merupakan area global trade, dan area yang membutuhkan stabilitas global, serta berkontribusi dalam stabilitas ekonomi global,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.