Untuk itu, peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, meminta pemerintah melakukan antisipasi sejak dini agar Indonesia tak terseret krisis global. Yaitu dengan cara mengurangi produk impor masuk ke Indonesia dan mempertahankan daya beli masyarakat dengan membeli produk domestik.
“Jangan sampai resesi global dengan inflasi tinggi itu sampai juga ke Indoneisa, dengan mekanisme
imported invasion,†tegas Nailul kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/12).
Nailul pun meminta agar pemerintah khususnya kementerian di sektor perekonomian menjaga pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan angka inflasi di bawah 7 persen.
Jika pemerintah tak mampu menjaga inflasi di bawah 7 persen, maka Indonesia akan mengalami resesi seperti 2020 lalu. Di mana pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut akibat menurunnya daya beli masyarakat.
"Sehingga kalau lebih dari tujuh persen otomatis daya belinya berkurang, dengan daya beli masyarakat berkurang itu akan mempengaruhi konsumi rumah tangga. Sedangkan ekonomi kita lima persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Makanya, selalu kita sampaikan, menjaga daya beli masyarakat itu yang paling utama,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: