Koordinator Aksi Kibar, Rafel Jemadun menjelaskan bahwa perkara dugaan suap dan gratifikasi ini telah mendapat perhatian publik. Hanya saja, hingga kini masalah tersebut belum tuntas. Salah satu penyebabnya adalah saksi yang dipanggil KPK, yaitu Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid yang mangkir dari panggilan.
“Mangkirnya saksi Arsjad ini membuat preseden buruk pemberantasan korupsi dan berakibat pada ketidakpastian investasi. Padahal Menteri Investasi Bahlil dan Menko Marves Luhut Panjaitan keliling dunia bersusah payah meyakinkan investor untuk investasi di Indonesia. Kadin adalah wajah Indonesia dalam bidang perdagangan dan investasi,†urainya kepada wartawan.
Atas alasan itu, Kibar meminta Arsjad Rasjid untuk lebih kooperatif dalam membuat kasus ini menjadi terang benderang. Sifat kooperatif Arsjad, sambungnya, juga bisa mengembalikan citra Indonesia di mata dunia.
Dalam aksi ini, Kibar turut menyampaikan sejumlah tuntutan. Pertama, mereka mendesak KPK untuk segera memanggil Ketua Umum Kadin Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Papua, yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.
Kedua, mendesak Ketum Kadin Indonesia untuk memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terakhir, mendesak Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid untuk kooperatif terhadap panggilan KPK.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: