Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mengenang Azyumardi Azra, 31 Anggota Satupena Terbitkan Buku "Sang Intelektual Organik yang Rendah Hati"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 30 Desember 2022, 20:23 WIB
Mengenang Azyumardi Azra, 31 Anggota Satupena Terbitkan Buku "Sang Intelektual Organik yang Rendah Hati"
Buku "Azyumardi Azra: Sang Intelektual Organik Yang Rendah Hati" persembahan Satupena/Net
rmol news logo Sebuah buku dipersembahkan kepada sosok cendekiawan muslim Indonesia, Azyumardi Azra yang telah menghadap Sang Khalik.

Buku berjudul "Azyumardi Azra: Sang Intelektual Organik Yang Rendah Hati" ditulis oleh 31 anggota Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) yang merupakan sebuah organisasi sekaligus penerbit buku.

Para penulis yang menggambarkan sosok Azyumardi Azra dalam tulisan di buku ini di antaranya merupakan pengurus Satupena, dosen, sastrawan, novelis, pegiat literasi, hingga mantan pejabat negara.

Salah satu tulisan yang menarik dituangkan dalam naskah berjudul "Azyumardi Azra sebagai Intelektual Organik" karya Didin S. Damanhuri yang merupakan Gurubesar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang juga dikenal sebagai pengamat ekonomi politik.

Dalam tulisannya tersebut, Didin mengidentifikasi Azyumardi Azra yang sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pers sebagai tokoh intelektual organik. Ia memulai penjabaran tentang intelektual organik dari pemikir strukturalis Italia, Antonio Gramsci.

"Intelektual Organik adalah intelektual yang teguh pada panggilan jiwa untuk membela kepentingan masyarakat, yang telah menjadi korban hegemoni serta dominasi penguasa dan kaum oligarki," urai Didin dikutip Kantor Berita Politik RMOL dari e-book "Azyumardi Azra: Sang Intelektual Organik Yang Rendah Hati" pada Jumat (30/12).

Didin menuturkan, dirinya mengenal Azyumardi Azra sejak akhir tahun 1970-an ketika menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

Namun, Didin mengaku tidak terlalu dekat dengan sosok mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sampai pada akhirnya, ia berkesempatan selama kurun waktu satu dasawarsa terakhir hingga sebelum Azyumardi wafat, intensif berinteraksi.

"Secara tidak langsung kami beresonansi melalui berbagai tulisan di media, bersama-sama sebagai narasumber di berbagai acara akademis, hingga kompak melakukan aksi advokasi publik," kata Didin memaparkan.

"Misalnya, mengajukan judicial review bersama 50-an akademisi lain terkait BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta IKN (Ibu Kota Negara)," sambungnya.

Yang paling terkenang oleh Didin dari sosok Azyumardi Azra, adalah ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinaikan oleh pemerintah pada pertengahan tahun ini. Kala itu, Azyumardi menjadi salah satu yang menolak adanya kenaikan BBM. Bahkan, ia sempat menjawab satu pertanyaan terkait pihak yang paling diuntungkan dari kebijakan kenaikan BBM ini.

"Sementara itu, siapa yang paling diuntungkan karena kenaikan bahan bakar? Jawabnya (Azyumardi), kalangan korporasi besar dalam struktur kartel serta kaum oligarki yang makin memegang kendali bisnis dan politik," paparnya.

Dari situ, Didin melihat Azyumardi Azra sebagai sosok cendekiawan yang memiliki kepedulian kepada masyarakat. Sehingga, kepulangannya menjadi satu hal yang diperihatinkan banyak orang.

"Dalam aksi kolektif kalangan intelektual organik, yang langka terjadi di negeri ini, saya menyaksikan sendiri kritisnya Azyumardi. Maka, kepergiannya jelas merupakan kehilangan besar bagi rakyat, bangsa, dan negara," ungkapnya.

"Bahkan ada yang berpendapat, akan sulit mencari pengganti Azyumardi, sosok yang sangat gigih dan mumpuni dalam membela kepentingan rakyat dan bangsa," demikian Didin menambahkan.

Selain Didin, beberapa sosok terkenal yang menyumbangkan tulisan untuk mengenang Azyumardi ialah Ketua Umum Satupena Denny JA, Ketua MUI 1995-2015 dan Komnas HAM 2002-2007 Amidhan Shaberah, hingga Ketua Dewan Penasihat Satupena sekaligus Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA