Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Daripada Bahas Proporsional Tertutup Lebih Baik Parpol Dorong Presidential Threshold 0 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 17 Januari 2023, 14:59 WIB
Daripada Bahas Proporsional Tertutup Lebih Baik Parpol Dorong Presidential Threshold 0 Persen
Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma/Net
rmol news logo Substansi pertemuan partai politik di Hotel Dharmawangsa, Jakarta untuk menolak usulan sistem proporsional tertutup dari PDI Perjuangan disesalkan. Seharusnya, mereka berkumpul untuk membicarakan tentang nasib bangsa, seperti pembangunan demokrasi di Indonesia.

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma menilai bahwa masalah presidential threshold nol persen lebih penting ketimbang membicarakan seputar sistem proporsional tertutup.

“Saya pikir pertemuan delapan parpol itu hanya untuk kepentingan menyelamatkan kader-kader partai yang akan menjadi calon anggota parlemen. Urgensinya untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita atau bahkan pembenahan sistem pemilu secara umum tidak ada,” ujar Lieus.

Sistem pemilu proporsional tertutup itu diusulkan oleh PDIP dengan alasan bisa menekan ongkos pemilu yang mahal. Alasannya, dengan sistem pemilu terbuka, hanya orang-orang berduit yang bisa mencalonkan diri jadi anggota parlemen.

Sementara Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, PAN, Nasdem, PPP, dan PKS bersepakat untuk meminta Mahkamah Konstitusi (MK) tetap mempertahankan aturan sistem proporsional terbuka atau mencoblos calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.

Lieus menyebut, sejatinya jika peningkatan kualitas demokrasi yang menjadi perhatian Parpol-Parpol tersebut, maka seharusnya bukan sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup yang dibahas. Tapi ketentuan Presidential Theresold (PT) yang 20 persen itu.

“PT itu bukan hanya melanggar UUD 1945, tapi menyandera demokrasi dan membunuh hak demokrasi rakyat untuk mencalonkan dan dicalonkan menjadi Presiden,” tegas Lieus.

Ditegaskan Lieus, kalau saja Parpol-Parpol sepakat menggugat Presidential Threshol yang 20 persen hingga menjadi nol persen, maka Prabowo Subianto tak perlu repot-repot membangun koalisi untuk bisa mencalonkan diri menjadi presiden.

“Pak Prabowo bisa maju cukup diusung oleh Gerinda. Demikian juga Muhaimin Iskandar, cukup hanya dengan PKB. Begitu juga Anies Baswedan, cukup didukung Nasdem. Dan Ganjar Pranowo tak perlu susah-susah membujuk  hati Ketua Umum PDIP untuk jadi calon presiden karena PSI sudah jelas-jelas mendukungnya,” ujar Lieus.

Dengan PT nol persen, kata Lieus, semua anak bangsa yang terbaik berpeluang menjadi presiden. Tapi Lieus sendiri mengaku tidak tahu kenapa tokoh-tokoh parpol itu sampai hari ini enggan membahas masalah PT 20 persen tersebut.

“Saya sama sekali tidak tahu kepentingan apa sesungguhnya yang sedang dilindungi partai-partai politik itu dengan mempertahankan PT 20 persen itu. Padahal, dengan PT nol persen, partai-partai itu sebenarnya diuntungkan karena mereka, tanpa harus berjuang keras, bisa mencalonkan kader-kader terbaiknya untuk menjadi presiden di negeri ini,” jelas Lieus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA