Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Menko Airlangga Lanjutkan Program Perlindungan Sosial

Optimisme itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dengan memperhatikan tantangan dan arah kebijakan yang disiapkan pemerintah dalam menghadapi tahun 2023 ini.

"Ini implementasi dari transformasi ekonomi, antara lain Perpu Cipta Kerja, hilirisasi sumber daya alam, devisa hasil ekspor, dan kita juga mengalami bonus demografi dan juga kelanjutan dari Proyek Strategis Nasional termasuk IKN dan Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/5).

Dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global, pemerintah melakukan berbagai pengendalian inflasi melalui forum Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), termasuk bersama Polri.

“Dalam pengendalian inflasi nasional, kita melihat beberapa hal perlu diperhatikan terutama peran penting Polri dalam menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif,” lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) tahun 2023 sebesar Rp 476 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat. Perlinsos difokuskan pada perbaikan data dan penargetan program melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), penguatan graduasi kemiskinan, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tiga bulan ke depan pemerintah akan membagikan 10 liter beras untuk 21,6 juta penduduk melalui Perum Bulog dan juga berikutnya bantuan dalam bentuk daging ayam dan telur yang akan segera diumumkan 3 bulan kedepan dan ini melalui ID Food,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga mengatakan bahwa dalam pengentasan kemiskinan, berbagai program Pemerintah masih berjalan, seperti Program Keluarga Harapan, program bantuan sembako, Kartu Prakerja, program Indonesia Pintar, bantuan iuran PBI JKN, dan subsidi listrik.