Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Politik Identitas dan SARA Ibarat Minyak, Bisa Memicu Gejolak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 25 Maret 2023, 11:35 WIB
Politik Identitas dan SARA Ibarat Minyak, Bisa Memicu Gejolak
Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono (kiri)/RMOL
rmol news logo Pesta demokrasi 2024 diharapkan tidak diwarnai manuver-manuver politik yang menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) hingga politisasi identitas.

Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono dalam acara Focus Group Discussion (FGD) tentang “Pencegahan Politisasi SARA Bersama Organisasi Lintas Iman”, di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3).

“Dua-duanya (politisasi identitas dan SARA) ini tentu akan melahirkan perbedaan yang tajam. Politik identitas dan politik SARA kami harapkan tidak digunakan dalam proses pemilu ini, karena itu dapat memicu (gejolak), sama dengan meyiram minyak,” ujar Totok.

Ia mengatakan, pengaruh politisasi identitas ataupun SARA sangat signifikan bagi masyarakat. Parpol maupun bakal calon diimbau bisa berlaku bijaksana dalam menyosialisasikan dirinya kepada khalayak umum.

“Tapi jangan perbedaan-perbedaan ini dieksploitasi, digunakan untuk meraih kekuasaan,” katanya.

Acara yang digelar Bawaslu hari ini menghadirkan sejumlah narasumber dari pimpinan Bawaslu RI dan organisasi-organisasi massa antara lain PHDI, KWI, PGI, Walubi, Matakin, PBNU, PP Muhammadiyah, dan MUI.

“Kami kumpulkan (ormas-ormas) ngomong untuk mencegah politisasi SARA dan identitas agar tidak digunakan meraup kekuasaan,” demikian Totok menambahkan. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA