Begitu analisa pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat Whatsapp, Selasa (28/3).
“Perbedaan pendapat itu juga menggambarkan kiblat yang berbeda. Koster dan Ganjar menyatakan kiblatknya sikap Soekarno, sementara Gibran terkesan untuk menyelamatkan kebijakan pemerintah sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20,†kata Jamiluddin.
Menurut mantan Dekan Fikom IISIP ini, Koster dan Ganjar tampak membangkang arah kebijakan Jokowi yang membolehkan para pemain timnas U-20 Israel berlaga di Indonesia. Hal itu tercermin dari sang anak yang mengizinkan Solo menjadi tempat latihan tim muda Israel.
“Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, seharusnya Koster dan Ganjar tegak lurus dengan kebijakan pusat. Namanya kebijakan pusat tentu sama saja dengan kebijakan Jokowi,†katanya.

Jamiluddin menambahkan penolakan Koster dan Ganjar terhadap pemain U-20 Israel mempermalukan Jokowi di mata dunia.
“Jadi, penolakan Koster dan Ganjar atas kehadiran timnas Israel, sama saja mempermalukan Jokowi. Hal ini tentunya menjadi catatan bagi Jokowi terhadap Koster dan Ganjar,†demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: