Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, penentuan kemenangan calon presiden bukan dari banyaknya partai politik yang mendukung.
"Koalisi besar tampaknya lupa, kemenangan capres bukan semata karena didukung banyaknya Parpol. Sebab, yang memilih capres bukan Parpol, tapi rakyat yang punya hak pilih," tegas Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/4).
Mantan Dekan Fikom IISIP ini mengingatkan bahwa koalisi besar tidak terlalu percaya diri dengan banyaknya dukungan partai dan istana. Artinya, Koalisi Besar jangan merasa yakin menang hanya karena didukung banyak partai dan kekuatan Istana.
"Kekuatan sebesar itu tidak ada artinya kalau rakyat tidak menghendaki," katanya.
Pihaknya menambahkan, koalisi besar perlu cermat dalam membaca situasi politik di Indonesia lantaran kemenangan Pilpres bukan di tangan para elite melainkan suara rakyat.
"Semoga petinggi Koalisi Besar
eling, ini negara demokrasi, bukan kerajaan. Karena itu, menang tidaknya capres yang diusung bukan ditentukan raja (istana), tapi rakyat yang punya hak pilih," demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: