Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil berpendapat, jika polisi ada kemauan untuk melacak rekening gendut penembak kantor MUI Pusat, maka bisa dilihat motivasi pelaku melakukan penembakan tersebut.
“Tapi kalau polisi mau bisa saja untuk melacak siapa yang mengirimkan dana itu ke rekening pelaku yang tewas itu. Kalau polisi memang mau melakukannya,” kata Nasir Djamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/5).
Legislator dari Fraksi PKS ini menambahkan dari sisi penegakan hukum, pelaku yang sudah tewas, akan sulit untuk menelusuri motivasi maupun adanya rekening gendut pelaku.
“Penegakan hukum kita sangat formalitas sangat egalitas, sehingga pasti polisi tidak akan melakukan itu, karena pelakunya sudah tewas. Tapi, biasanya kasus pidana itu ditutup kalau pelakunya tewas,” katanya.
Namun, kata Nasir, akan lain ceritanya jika aparat penegak hukum ingin mencari tahu secara mendalam soal rekening ratusan juta milik pelaku tersebut agar dapat diketahui apakah ada yang membiayai upaya teror yang dilakukannya atau tidak.
“Kalau polisi mau dalam rangka mencari tahu siapa sebenarnya laki-laki ini dari mana uang yang ada di rekening dia paling tidak kan sudah bisa terbaca. Jadi itu tergantung kemauan polisi, ada enggak political will daripada pihak kepolisian untuk mencari tahu, dari mana uang yang ada di rekeningnya sehingga kemudian kita tahu juga motifnya apa,” demikian Nasir Djamil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: